Halaman

Jumat, 27 September 2013

STRUKTUR PENDUDUK MUDA


BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komposisi Penduduk
Pengelompokkan data kependudukan berdasarkan karakteristik atau ciri-ciri yang sama dinamakan komposisi penduduk. Oleh karena itu, komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk berdasarkan karaktersistik yang sama, misalnya komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.
Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk yang paling pokok. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin paling sering digunakan dalam berbagai bidang. Komposisi penduduk menurut umur dikenal dengan istilah struktur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur. Setiap kelompok umur pada umumnya memiliki jarak antarumur 5 tahun, 0-4, 5-9, 10-14,...,60-64, 65+.  Kelompok umur 0-4 tahun terdiri dari penduduk yang belum merayakan ulang tahunnya yang ke lima.

POTENSI DAN PERMASALAHAN WILAYAH


BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Potensi Wilayah
Potensi wilayah berkaitan dengan kebermanfaatan sumber daya bagi wilayah bersangkutan maupun dalam kaitan dengan hubungan antarwilayah. Potensi wilayah merupakan  suatu sumber daya yang dapat dimanfaatkan bagi suatu wilayah tersebut baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sumber daya manusia ialah potensi manusia itu sendiri yang dapat mengolah sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam di permukaan bumi tersebar tidak merata, ada yang berlimpah dan ada pula yang minim akan sumber daya alam, bahkan ada yang tidak memiliki sama sekali. Hal ini menyebabkan terjadinya saling kebergantungan antarwilayah sehingga dibutuhkan adanya bentuk kerja sama, saling menghormati, dan saling membantu.

Senin, 23 September 2013

Cara Mendaftarkan Blog ke Banyak Mesin Pencari dengan Free Web Submission

 Kirimkan Situs Anda Untuk Top 50 Web Search Engine untuk Gratis! </ a>

Sonic Run: Internet Search Engine </ a> 
Baca Selengkapnya

Masa Kanak-kanak

BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Kanak-kanak
Masa kanak-kanak disebut pula masa pra sekolah (preschool age). Disebut masa pra sekolah, karena pada masa ini anak-anak belum masuk sekolah. Ada anak-anak yang masuk Taman Kanak-kanak pada masa ini, akan tetapi belum bisa dikategorikan sebagai anak sekolah, sebab Taman Kanak-kanak itu sendiri bukan lembaga sekolah melainkan lembaga pra sekolah.

Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
Menyiapkan peserta didik secara psikis yaitu pada  awal pertemuan guru dan peserta didik di kelas guru membuat mental peserta didik agar siap untuk mengikuti proses belajar mengajar. Ketika awal memasuki kelas guru dapat bersikap ramah dan memberikan senyuman kepada peserta didik yang akan membuat peserta didik merasa nyaman pada guru yang akan mengajarnya serta dengan berpenampilan sopan akan membuat peserta didik merasa senang ketika mengikuti proses belajar mengajar yang akan berlangsung. Namun bukan dengan penampilan yang acak-acakan seperti berambut panjang serta bersikap galak ketika baru masuk kelas karena hal tersebut dapat membuat proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung efektif karena peserta didik merasa tegang atau takut dengan guru yang demikian.

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

  
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah ejaan kelihatannya amat sederhana. Justru karena kesederhanaannya itulah orang sering melupakannya. Padahal, pedoman EYD, kamus, dan tata bahasa merupakan rambu-rambu untuk menuliskan bahasa tulis baku. Ketepatan penggunaan pedoman ejaan bisa dijadikan ukuran sejauh mana ‘kepahaman bahasa’ seseorang, bahkan juga dijadikan ukuran sejauh mana seseorang ‘melek bahasa’.
Yang dimaksud dengan ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungan dalam suatu bahasa).
Secara teknis, yg dimaksud dengan ejaan adalah (1) penulisan huruf, (2) penulisan kata, dan (3) penggunaan tanda baca.

Dampak Fertilitas Pada Pertumbuhan Penduduk Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan; misalnya menangis, jantung berdenyut, bernafas dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut dengan lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Di samping istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan  untuk menghasilkan anak lahir hidup.
Seorang perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan anak-anak yang banyak, misalnya dia mengatur fertilitas dengan abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan  untuk melahirkan sangat sulit untuk diukur. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live birth).

Dampak Fertilitas Pada Pertumbuhan Penduduk Indonesia

  
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan; misalnya menangis, jantung berdenyut, bernafas dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut dengan lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Di samping istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan  untuk menghasilkan anak lahir hidup.
Seorang perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan anak-anak yang banyak, misalnya dia mengatur fertilitas dengan abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan  untuk melahirkan sangat sulit untuk diukur. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live birth).